PEMBIAYAAN DAN PELATIHAN DENSUS 88

PEMBIAYAAN DAN PELATIHAN DENSUS 88
Pasukan khusus ini (Densus 88) dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (Diplomatic Security Service) Departemen Negara AS dan dilatih langsung oleh instruktur dari CIA, FBI, dan U.S. Secret Service.
Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota pasukan khusus AS. Informasi yang bersumber dari FEER pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Zainuri Lubis, dan Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar. Sekalipun demikian, terdapat bantuan signifikan dari pemerintah Amerika Serikat dan Australia dalam pembentukan dan operasional Detasemen Khusus 88. Pasca pembentukan, Densus 88 dilakukan pula kerjasama dengan beberapa negara lain seperti Inggris dan Jerman. Hal ini dilakukan sejalan dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pasal 43.
Dana AS yang mengalir kepada Polri untuk mendirikan unit khusus anti-teror di Indonesia sangat besar, dan setiap tahunnya mengalami peningkatan.Tim Advokasi Forum Umat Islam Munarman mengatakan, berdasarkan dokumen Human Right Watch tentang Counter Terorism yang dilakukan AS, pembentukan Densus 88 di Indonesia pada tahun 2002 didanai AS sebesar 16 juta dollar, dan sebelumnya pada tahun 2001 Polri telah menerima dana untuk penanganan terorisme sebesar 10 juta dollar.”Itu bukan asumsi, itu konkrit dari dokumen sekunder, saya juga punya dokumen primer, dan juga dokumen dari Departemen Pertahanan AS tentang counter terorism budget, “jelasnya kepada pers, di Gedung Menara DDII, Jakarta, Selasa(26/6).
Lebih lanjut, Munarman menegaskan, dana untuk penanggulangan terorisme dunia yang dikeluarkan oleh pemerintah AS itu setiap tahunnya mengalami peningkatan, untuk tahun 2007 ini dananya sebesar 93 milyar dollar, dan untuk tahun 2008 sebesar 141 milyar dollar untuk seluruh dunia.”Itu data resmi Departemen Pertahanan AS, saya dapat dokumennya asli, dana yang 10 juta dollar ini sebenarnya sudah pernah saya sampaikan ke DPR tahun 2002-2003, tapi mereka juga tidak dipercaya, “jelasnya.Ia menduga, DPR tidak mengetahui bahwa Densus 88 adalah unit kerja yang dibiayai asing dan belum pernah menerima laporan keuangan atas berbagai kegiatan Densus

Kekuatan pasukan khusus anti teror Polri yang bermarkas di Megamendung, 50 km di selatan Jakarta ini diperkirakan mencapai 400 anggota. Diberi angka 88 karena memiliki makna khusus yaitu jumlah korban Bom Bali yang mencapai 88 orang dan juga memiliki makna lain yaitu tidak terputus dan terus menyambung. Maksudnya tugas Densus 88 ini tidak terputus dan terus menyambung. Selain itu angka 88 ini juga menyerupai borgol yang bermakna bahwa polisi serius menangani kasus teror.